“Heum?” Telinga Yudha mendengar itu tapi dia tidak mau mendengar lebih jauh, yang dia inginkan saat ini adalah bercinta dengan gadis kesayangannya itu. Ara pun tahu hal itu, gemas didorongnya d**a Yudha. “Mas, dengarkan aku dulu!” katanya dengan nada merajuk. Yudha yang sibuk menciumi leher Ara pun berhenti sejenak dan menatapnya. “Memangnya apa yang ingin kamu tahu? Emi sudah bukan urusan kita lagi, terlalu berbahaya kalau kamu ingin ikut campur urusan mereka!” ucapnya. Ara seketika tertegun mendengarnya. “Jadi kamu memang tahu soal ini?” tanyanya. Yudha menegakkan tubuhnya. “Apa yang tidak aku tahu soal apa yang terjadi di klub,” katanya. Arah tertegun. “Aku dengar mereka bicarakan tentang Arron yang begitu mencintai istrinya, dan aku tahu jika itu adalah Emi, hanya dia yang