Happy Reading. Arsya mengamati putrinya yang sudah terlelap dalam dekapannya. Tangannya terulur mengelus pipi chubby milik Naura. Setetes air mata jatuh di pipinya, padahal sejak tadi Arsya tahan sewaktu Naura bertanya padanya kenapa Mama tidak diajak. Arsya hanya mengatakan jika ini adalah quality time untuk anak dan Ayah saja. Sejujurnya Arsya hanya butuh waktu untuk menenangkan diri. Dia tidak sanggup jika harus melihat putrinya menderita. Dia juga tidak mampu menatap Lira karena takut jika emosinya nanti akan tersulut dan melukai perempuan itu. "Maafkan Papa nak, Papa tidak bermaksud memisahkan mu dengan Mama, tapi saat ini yang terbaik untuk kami adalah berpisah tempat. Papa ingin menenangkan diri agar pikiran Papa jernih," gumam Arsya seolah tengah berbicara pada Naura. Arsya aka