“Jadi … saya harus apa, Pak?” tanya Ardan bingung. Ia sudah berdiri di hadapan Ethan sejak lima menit lalu, tapi bosnya itu sama sekali belum memberi arahan. Ethan yang sejak tadi mondar-mandir sambil memegang ponsel tiba-tiba berhenti, menghadap Ardan. “Dan, kamu punya pacar nggak?” “Hah?!” Ardan ternganga. “Kenapa tiba-tiba tanya pacar, Pak?” “Kalau pacar kamu nih pernah marah sama kamu karena kamu ngebuntutin dia padahal dia cuma pergi sama temennya, terus kalian baikan, terus dia bilang bakal percaya sama kamu lagi asal kamu nggak pernah ngelakuin itu lagi, kira-kira apa yang bakal kamu lakukan?” tanya Ethan serius. “Bapak pernah ngebuntutin istri Bapak?” “Fokus, Ardan!” “Iya, Pak, maaf.” Ardan mengusap tengkuknya, lalu berpikir sejenak. “Kalau saya di posisi itu dan saya bener-b