Ethan duduk di tepi ranjang, membiarkan Alya duduk di atas pangkuannya. Bibirnya mendarat di bahu polos Alya sementara tangannya menurunkan satu tali gaun merah itu.
Alya menelan ludah gugup, jantungnya berdebar tak karuan.
“Rileks,” bisik Ethan sambil menyusuri kulit Alya dengan bibirnya. Berpindah dari sisi kanan leher Alya ke telinganya, berbisik sensual di sana. “Kamu sekarang nggak boleh minum anggur, jadi aku bakal bikin kamu mabuk dengan cara yang lain.”
“Hm? Gimana caranya?”
Ethan hanya menyeringai tipis dan meloloskan gaun Alya. Kain merah itu jatuh di pinggang sang dara bersamaan dengan strapless bra yang ia kenakan, mengekspos d**a Alya yang padat berisi.
Ethan menahan erangannya. Ia selalu takjub melihat tubuh Alya. Seolah tubuhnya berisi dan berlekuk di tempat yang tepat
