Alya keluar dari kamar Ethan setelah mendengus kesal dan tak menjawab pertanyaan pria itu. Ia ingin kembali ke kamar untuk meredakan rasa malu yang mendadak menghinggapi dirinya, namun ekor matanya menangkap sosok Bi Murni yang terlihat naik ke atas. “Bi Murni? Ada apa?” Alya berjalan mendekat ke tangga. Bi Murni mempercepat langkah, wajahnya yang keibuan itu terlihat panik. “Neng Alya, bisa bicara sebentar? Sama Mas Ethan kalau bisa.” Alya mengernyit melihat nada panik dalam suara Bi Murni. “Ada apa, Bi?” “Saya mau izin pulang kampung, Neng. Suami saya kena stroke.” Suara Bi Murni terdengar bergetar, menahan emosi yang bergulung-gulung di dadanya. “Maaf mendadak. Baru aja saya ditelepon anak saya di kampung,” imbuhnya penuh penyesalan. Alya sudah membuka mulut hendak menjawab, namun