Bab 53. Jujur

1367 Kata

“Dek,” panggil Bela sesaat sebelum Alya membuka pintu butik. Alya berbalik dan tersenyum. “Kenapa, Kak?” Bela melangkah mendekat dan menepuk pundak Alya pelan. “Kamu punya orang tua yang sayang sama kamu, dan sebrengsek apapun Tristan sama aku dulu, dia tetap kakak yang baik buat kamu. Jadi … kalau ada sesuatu, aku yakin mereka seneng kalau kamu mau terbuka sama mereka.” Alya terhenyak seketika. Pasalnya, sejak tadi mereka hanya mengobrol soal pekerjaan dan Bela mengajak Alya melihat-lihat koleksi gaun pengantin di butiknya. Sama sekali tidak ada obrolan seputar masalah pribadi. Namun kalimat Bela barusan, membuat Alya mau tak mau merasa terharu. Bela punya kesempatan untuk mengorek alasan di balik mengapa Alya menangis sendirian, menyetir sampai hilang fokus dan nyaris menabrak butik

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN