Alya tak menunda lagi. Sepulang kerja, ia langsung mendatangi rumah sakit tempat dokter Bara bekerja. Dan setelah menunggu dengan tak sabar selama kurang lebih setengah jam, barulah nama Alya dipanggil masuk ke dalam. “Ada informasi apa, Dok? Apa sudah ada donor untuk saya?” Alya bertanya tak sabar. “Silakan duduk dulu, Bu.” Bara menunjuk kursi di hadapannya, kemudian ia membuka dokumen di atas meja. “Beberapa hari lalu Anda bilang untuk menyerahkan pencarian donor hati ini pada saya dan rumah sakit kan? Dan hari ini saya punya kabar untuk Anda.” Jantung Alya berdebar kencang. Bara benar. Setelah beberapa waktu lalu hasil pemeriksaan Tristan keluar, Alya menyerahkan pencarian donor hati sepenuhnya pada Bara. “Dokter nggak bercanda kan?” tanya Alya dengan suara bergetar menahan haru.