“Ah, gue inget!” Valen menjentikkan jarinya, matanya melebar antusias. “Inget apa?” tanya Nathan dengan kening berkerut. “Itu tenda punya Aksa! Gue inget dia ngajak lihat air terjun, terus kita tukeran carrier karena carrier punya dia lumayan enteng. Dan iya, itu tenda Aksa yang bawa!” Valen berseru antusias, kepalanya mulai memetakan dengan jelas akar dari masalah ini. Nathan mengangguk-angguk. “Berarti kayaknya bener deh kemungkinan yang iseng nyebarin video itu si Aksa, karena dia cemburu sama gue?” “Dia harus naksir dulu sama gue, baru cemburu sama lo.” “Emang enggak?” Nathan mengernyit. “Emang iya?” Valen mengangkat kedua alisnya, bingung. Nathan tertawa pelan, geleng-geleng kepala. “Lo emang nggak peka. Dahlah, sekarang cari makan aja yuk.” “Kenapa nggak makan di restoran lo