“Loh, Ethan mana?” tanya Tristan begitu sepulang kerja ia menghampiri kamar Alya. “Bukannya dia juga ikut pindah ke sini sementara?” “Dia pergi sebentar, katanya ada urusan.” Alya duduk di tepi ranjang, mengamati seorang pembantu yang merapikan barang-barang miliknya dan Ethan. “Itu kotaknya taruh sini aja,” ucapnya saat pembantu itu mengeluarkan kotak perhiasan. Pembantu itu menurut dan meletakkan kotak perhiasan di atas nakas. Alya membukanya, mengambil kalung berliontin safir biru pemberian Ethan. “Ini jadi retak gara-gara kecelakaan itu,” keluhnya sembari mengusap permukaan liontin yang tampak sedikit retak. Tristan masuk ke kamar adiknya, duduk di sebelah Alya. “Tumben kamu punya kalung dengan liontin sebesar itu? Biasanya kamu suka kalung berukuran kecil gini kan?” Ia menunjuk ko