60. Pembicaraan Dengan Mama

1011 Kata

Ben menatapku tak berkedip saat aku turun dari lantai dua rumah mewahnya dengan membawa sebuah tas yang berisi baju dan barang-barang pribadiku. Sampai di hadapannya, aku berhenti melangkah dan kami saling tatap. "Si ... kau jadi meninggalkan rumah ini?" Aku mengangguk. Helaan napas keluar dari sela bibir Ben. Setelahnya dia tersenyum. "Ayo, kita sarapan dulu!" ajaknya. Aku mengangguk, meletakkan tas di sofa dan membantu mendorong kursi roda Ben menuju ruang makan. Bibi Rumi menatap kami dengan raut wajah sedih. Tapi, beliau masih saja melayaniku juga Ben. Kami menikmati sarapan dalam diam. Apalagi yang akan aku bicarakan pada Ben. Sepertinya juga tidak ada. Meski Ben tampak berat melepaskanku, dia tak ada pilihan lain. Setelah menghabiskan makananku, kutatap Ben. Aku ingin pamit padany

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN