79. Semalam bersama Ben

1021 Kata

Ben mendekatiku dan begitu saja duduk di sampingku. Deg, jantungku tiba-tiba berdetak terlalu cepat hanya dengan kedekatan kami seperti ini. Apalagi aroma sabun yang menguar dari tubuh Ben terhirup di indera penciumanku. Aku gugup tentu saja, segera bangkit berdiri dan berpamitan untuk pergi ke kamar mandi.  "Eum... Ben, aku mandi dulu." Ben tersenyum. "Jangan lama-lama," pintanya dan aku mengangguk. Segera masuk ke dalam kamar mandi. Kusentuh dadaku yang masih berdetak cepat. Rasanya sungguh mendebarkan jika harus berduaan seperti ini bersama Ben. Tidak mungkin aku berlama-lama berada di dalam kamar mandi. Menghindari Ben juga tak mungkin bisa aku lakukan. Gugup memang, terlebih sekarang ini Ben sudah tak lagi lumpuh seperti dulu. Ben sudah bisa melakukan apa saja yang dia inginkan.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN