POV BEN Aku selalu bersemangat setiap melakukan terapi. Itu semua aku lakukan agar kakiku kembali normal dan dapat berjalan kembali. Teringat tentang perjanjian yang aku buat bersama Sifa tempo hari, di mana wanita itu mau kembali bersamaku asalkan aku membawakan sebuah status yang jelas untuknya. Aku bangga pada Sifa karena wanita itu begitu menjaga harga dirinya. Di saat para wanita berlomba-lomba ingin mendapatkan harta dari seorang pria, nyatanya Sifa tidaklah demikian. Wanita itu mau menjalani kembali kehidupan pernikahan denganku dengan status yang jelas. Tidak seperti dulu. Pemikiran Sifa yang begitu realistis. Dan tak hanya memikirkan jangka pendek melainkan memikirkan tentang masa depan. Sebenarnya, tanpa Sifa minta pun aku memang sudah ada rencana ke arah sana. Menikahi Sifa s