“Hiks…. Hiks…. Hiks….” Rebecca tidak bisa menahan tangisannya ketika skripsi miliknya belum juga selesai. Sang Rektor yang sekarang menangani dirinya itu terlalu perfectionis, Rebecca melihat banyak coretan di skripsi yang membuat hatinya diremas terasa sangat sakit. “Udah…. Jangan nangis lagi…” Alvi berusaha menenangkan sang sahabat. “Kan kata suami kamu, mau ganti pembimbing.” “Lagian…. Heran banget sih… kenapa dia masih ngajar di FKIP padahal udah jadi Rektor. Mana basic dia kan di manajemen Pendidikan, bukan FKIP.” Rama sudah menduga hal ini, sang istri down lagi ketika selesai bimbingan. Padahal Rama sudah berapa kali menelpon Agra dan meminta sang Professor bujang lapuk itu untuk tidak terlalu keras pada istrinya. Kali ini Rama pergi dulu ke Rektorat, menemui Aben; sang ajudan pr