BAB 59-Berpamitan

1112 Kata

Naya yang tengah membawa sarapannya ikut bergabung dengan keluarga besarnya di ruang tamu dan halaman rumah neneknya. Seperti pertemuaan saat lebaran, mereka akan menghabiskan waktu dengan banyak bercerita di detik-detik sebelum keluarga itu kembali ke kota masing-masing. "Mana suamimu?" Tanya pamannya Naya "Di rumah belakang om" Jawab Naya seraya menikmati sarapannya "Kok gak diajak kesini biar kenal akrab sama keluarga. Kalau punya suami jangan ditinggali terus nanti ada wanita lain yang tiba-tiba nyamperin dia, kamu nangis" Seru pamannya membuat Naya tersenyum lepas "Tenang om, itu sudah lengket seperti perangko jadi gak akan jauh-jauh dari suratnya ini" Ujar Naya yang percaya diri "Belum aja suaminya disenggol wanita lain. Kalau sudah juga pasti nangis darah" Sahut bibi Wati, bibi

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN