"Mukamu pucat, Dek!" Teguran dari Mas Dirga yang melihatku turun di pagi hari membuatku menatapnya dengan lesu, ya bagaimana aku tidak pucat jika semalaman aku muntah-muntah tidak karuan usai memergoki s*x scene dengan tema age gap yang di siarkan secara live tepat di depan mataku. Tidak hanya menguras seluruh isi perutku, tapi perutku juga menolak roti yang aku jejalkan di dalam mulutku hingga benar-benar lemas. Keadaan yang semakin menyedihkan karena aku sulit untuk tidur. Bayangan menjijikkan tadi membuatku tidak bisa memejamkan mata dengan nyenyak, alhasil sekarang wajahku pucat dan lemas. Aku mendongak, menatap Mas Dirga dengan kuyu, aku ingin menceritakan banyak hal padanya tapi aku terlalu lelah dan capek, saat seperti sekarang ini aku benar-benar memerlukan Bunda yang akan meng

