Jingga ternganga melihat sosok yang pernah menggoreskan luka di hatinya itu, kini telah merubah penampilannya. Rasa kaget yang sempat membuatnya mematung dengan cepat teralihkan hingga kini sudut bibirnya melekuk indah. "Mbak." Mayang menubruk tubuhnya ketika sudah tak ada lagi jarak di antara mereka. Jingga menepuk pelan punggung Mayang, melupakan kejadian yang pernah membuatnya menghabiskan waktu dengan menangis. "Aku minta maaf sama kamu, Mbak. Aku sudah menyadari kalau perbuatanku dulu sama kamu itu begitu kejam, dan sekarang aku sedang mendapatkan karmanya Mbak. Aku mohon maafkan aku." "Jangan berkata begitu, aku sudah memaafkanmu." Pelukan keduanya terlepas, lagi-lagi Jingga tak hentinya tersenyum melihat penampilan Mayang saat ini. Tak ada lagi tatapan penuh keangkuhan dan me

