Bab. 48

2273 Kata

Sultan baru saja hendak meninggalkan tempat itu seandainya saja kedua netranya tak melihat benda yang teronggok tak jauh dari tempat duduk yang sempat ditempati Jingga tadi. Tak bermaksud lancang, tapi ketika Sultan mengangkat tas milik Jingga saat itulah barang-barang di dalam tas itu jatuh berhamburan. "Ck, tumben dia bisa lupa, padahal ada ponsel sama dompet, kedua benda ini kan sangat penting," Gumamnya pelan. Sultan kembali membenahi barang pribadi Jingga dan memasukkan ke dalam tas, lalu mematikan mesin mobil dan kembali melangkah menuju rumah kost Jingga. "Assalamu'alaikum, Jingga." Lelaki itu mengetuk daun pintu. "Hm. To ... Tolong." Sultan terpaku saat rungunya mendengar suara yang tidak begitu jelas itu. Ia kembali mengetuk pintu tapi tak terdengar sahutan. Jingga terus

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN