Ketakutan yang terus membayangi Sultan akan kemarahan Jingga di sepanjang perjalanan tadi, kini menguap seketika. Wanita cantik yang selalu menutupi kepalanya itu langsung menubruk Sultan dan memeluk suaminya erat tak lama setelah lelaki itu memasuki rumah. "Katanya nggak lembur, katanya pulang sampai rumah nggak lebih dari jam empat, nyatanya kamu telat dua puluh tiga menit." Rengekan manja Jingga menyapa rungu Sultan, membuat lelaki itu tergelitik untuk menggoda istrinya. Akan tetapi teringat suasana hati Jingga yang mudah berubah-ubah membuat Sultan urung melakukannya. 'Sampai aku terlambat pulang sebentar saja dihitung menitnya dengan jelas.' pria itu bergeleng pelan. "Maaf, Sayang. Tadi Mas mampir buat beli ini." Menaikan kantong plastik bening dengan kotak karton di dalamnya. "

