"Maafin Kakak ya Ngga, sebenarnya itu yang mau aku omongin sama kamu tadi. Soal Reta." Farah menatap adik iparnya dengan tatapan penuh sesal. "Awalnya aku nggak mau menanggapi dia, tapi hampir tiap hari dia selalu datang, bahkan sampai seharian di sini. Aku berusaha menghindar dengan nggak mau membahas apa pun soal Sultan tapi dia tetap saja datang. Kakak sampai usir dia, tapi mau bagaimana lagi. Seperti yang kamu lihat tadi, dia itu tidak punya malu." Farah meraih tangan Jingga terlihat sangat menyesal. "Aku minta maaf sama kamu, aku baru saja mau ngomong soal dia ke kamu, tapi malah keburu kejadian kayak tadi." "Enggak apa-apa Kak. Insha Allah semuanya bisa diatasi. Yang aku nggak habis pikir dulu dia yang ninggalin Mas Sultan, sekarang setelah sama-sama menikah kenapa malah dia ter

