"Sayang ada apa?" Sultan gegas menghampiri istrinya yang tengah berdiri dengan mata terpejam sambil memegangi perutnya. Cairan bening meleleh membelai pipi seputih pualam itu, Jingga meringis memegangi perutnya. "Mas ...," Perkataan Jingga tertahan. "Iya Sayang, ada apa? Apa perutmu sakit?" Bulir bening yang melesat dari pelupuk mata Jingga kian menderas. Sultan yang panik memeriksa dahi dan sekujur tubuh istrinya takut kalau-kalau ada luka yang membuat Jingga demam. Lantaran semakin didera panik, buru-buru Sultan menggendong tubuh ringkih itu dan membaringkannya di kasur. "Mas telepon dokter sekarang," Ucap pria itu gugup. Gerakan tangan Sultan meraih gagang telepon terhenti ketika Jingga berhasil mencekal tangannya. Wanita itu menggeleng pelan kemudian membawa telapak tangan s

