Jingga merotasikan bola matanya malas ketika tak sengaja tatapannya saling bertemu dengan sosok yang sedang berjalan ke arahnya. Bukan Jingga takut, dia hanya malas jika harus berhadapan dengan orang yang keras kepala. Dinasehati tapi tak masuk sampai hati, dan malah menganggap ucapannya sebatas angin lalu. Jingga merasa gagal sebagai sesama karena tak bisa membawa seseorang menuju kebaikan. "Assalamu'alaikum." Jingga tersentak, ia mengamati Reta dari atas kepala hingga ujung kaki wanita itu. Jingga merasa dirinya tak salah dengar, Reta mengucap salam padanya. Wanita itu masihlah Reta yang sama, penampilan dan gayanya. "Wa-wa'alaikumussalam." Jingga menjawab dengan sedikit tersendat lantaran terlalu kaget. "Mau aku panggilkan Kak Farah?" "Aku ada perlu denganmu, bukan dengan Kak Fa

