Mobil itu melaju melewati jalanan kota, tidak menuju ke pinggiran kota. Setelah berkendara sekitar dua puluh menit, mobil tersebut berbelok ke basement sebuah gedung. Segera, Alexandra digiring keluar dari kendaraan dan diseret masuk ke dalam lift yang menuju ke atas. Tak lama, ia didorong ke dalam sebuah ruangan. Itu bukan sembarang ruangan. Melainkan kamar inap VIP sebuah rumah sakit. “Tuan, kami telah membawanya.” Pria yang menahan Alexandra melapor. Penutup mata Alexandra dibuka dan ia langsung melihat ke sekeliling hanya untuk menatap sosok pria dengan wajah angkuh. Wajah pria itu dipenuhi tantangan dan memancarkan aura yang meresahkan. ‘Brent?’ Alexandra mengenali pria itu. Brent mengangkat pandangannya dan saat melihat Alexandra, ekspresinya menjadi semakin gelap. Ia mendekat d