“Rumah calon istri aku. “ Jawab Arsen yang membuat Diva langsung diam mematung. “Ca-calon istri? “ tanya Diva dengan raut muka yang terlihat sangat terkejut, bahkan nadanya sampai terbata. “Kami kenapa Ay? “ tanya Arsen saat melihat perubahan wajah Diva. Diva pun dengan refleks menjawab pertanyaan Arsen dengan sebuah gelengan kepala. “Nggak, aku gak papa. Kok tiba-tiba kepalaku pusing ya, “ Kata Diva bohong, membuat Arsen khawatir saat mendengar Diva merasa pusing. “Kalau gitu, istirahat dulu ya. Aku temani, “ Kata Arsen lembut seraya menyentuh tangan Diva yang tengah memegang pelipisnya. “Tidak perlu. Aku mau pulang saja. Tidak apa-apa kan aku tidak jadi nemenin kamu,“ ujar Diva dengan perasaan tidak enak. “Kamu ini ngomong apa sih, Ay. Kek sama siapa aja. Ya udah ayo aku ante