Setelah sambungan telepon dari Candra terputus, Inggit dengan amarah membanting ponselnya kelantai. Ponsel yang membentur lantai marmer itu pecah menjadi bagian-bagian kecil.
"ARGH!" Inggit marah dan kesal pada Candra, bisa-bisanya Candra menyuruhnya untuk berdiri diam ketika Hendra mempunyai wanita lain diluar sana.
Bibir Inggit berkerut, telapak tangannya mengepal dengan erat. Kalau tidak ada yang mau membantu, maka dia sendiri yang akan memberi pelajaran pada jalang itu!
Inggit mengambil tasnya, lalu keluar dari kamarnya dengan marah. Ketika Inggit melewati ruang keluarga, dia sangat marah hingga tidak melihat ke sekitarnya. Wanita parubaya itu bahkan tidak menyadari bahwa Davia sedang duduk di sofa.
"Haduh, kasian, ya, yang udah tuir terus enggak ada yang mau."
Perkataan Davia me
