"Ada apa, Pak Asep? Oke, Bapak sudah tahu Pak Fandy bersembunyi di mana? Baik, saya segera ke sana. Jaga diri Bapak baik-baik juga." Raline mengembuskan napas penuh beban. Axel akan menghabisi Pak Fandy rupanya. Ia tidak akan tinggal diam. Ia harus ikut walaupun hanya menjadi pemain cadangan. Ia tidak bisa membiarkan Axel terluka. "Rick, satu jam kita semua akan bergerak. Supir Pak Fandy sudah mengirimkan alamat persembunyian. Nanti gue SMS alamatnya. Lo dan pengawal utama atur strategi 8 penjuru mata angin. Ingat, jangan sampai bini gue tahu tentang operasi ini. Dia sedang hamil. Gue nggak mau dia kenapa-kenapa." Hening. Sepertinya sekarang giliran Erick yang tengah berbicara. "Kita cuma punya waktu empat jam untuk melumpuhkan Pak Fandy. Karena jam 05.30 WIB nanti, gue akan menganta