Chapter 18. Pembelaan Axel.

924 Kata

"Sudah berulang kali Raline katakan, kita semua jangan lagi hidup seperti benalu. Milikilah harga diri walau sedikit, Yah, Bu. Jangan jadikan Raline tumbal untuk memenuhi hasrat hedon tidak masuk akal Ayah dan Ibu. Mengapa Ayah dan Ibu tidak pernah peduli pada kebahagiaan, Raline." Suara Raline bergelombang menahan tangis. Di mata kedua orang tuanya, dirinya hanyalah aset belaka. Bukan dianggap sebagai belahan jiwa. "Tidak peduli kamu bilang? Kamu ibu lahirkan, ibu beri makan, ibu besarkan dan ibu sekolah hingga kamu sedewasa sekarang. Itu yang kamu sebut sebagai ketidakpedulian?" Bu Lidya mengamuk. Kehilangan tas kesayangan dan dianggap tidak peduli pada anak membuat emosinya membeludak. Anak sekarang memang tidak tahu berterima kasih. "Setelah pengorbanan kami untukmu, harusnya kamu bi

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN