Billy segera menutup pintu rumahnya lalu pergi menghampiri Bunga yang saat ini masih enggan untuk membuka kedua matanya, dari arah belakang Billy membisikkan sesuatu ketelinga sang sekretarisnya itu. Sontak saja Bunga langsung merinding. "Mau sampai kapan kamu terus saja menutup mata kamu? Apa yang sedang kamu pikirkan saat ini, Bunga? Saya berharap kamu tidak berpikiran liar." Bisik Billy. "Ma- mana mungkin saya berpikiran sempit seperti itu, Pak." Balas Bunga yang kelihatan sangat gugup. Dia sedikit menjauh dari atasannya itu. Sementara itu Billy sudah tersenyum geli melihat reaksi salah tingkah sekretarisnya itu. "Oh iya, baguslah kalau memang apa yang saya pikirkan salah. Kalau begitu saya akan pergi mandi dulu," Setelah mengatakan hal itu, Billy pun berjalan kembali menuju ke kama