Setelah berjalan sendirian selama beberapa saat, Bunga akhirnya bisa merasa jauh lebih tenang lagi dari sebelumnya. Matanya terlihat bengkak dan memerah akibat nangis sedari tadi. Namun, ketika sadar ia nangis karena pria b******k seperti atasannya itu, membuatnya semakin kesal dan terlihat semakin bodoh. Dengan cepat dia menghapus air matanya, "Dia pikir dia siapa? Air mataku terlalu berharga hanya untuk menangisi pria seperti dia!" Ketusnya. "Ingat Bunga, kamu hanya seorang sekretarisnya saja tidak lebih dari itu. Jangan pernah terseret terlalu jauh olehnya." Bunga berusaha untuk menenangkan dirinya sendiri. Dia sangat amat menyesal karena sudah kabur seperti tadi, kini perutnya terasa sangat lapar, dia memegangi perutnya yang terus menerus berbunyi. Dia juga merasa salah menggunakan