Selama didalam perjananan, keadaan benar - benar sangat hening, sudah begitu banyak pertanyaan yang ingin Bunga tanyakan kepada atasannya itu. Namun, dia seakan bibirnya terkunci. Dia terus saja menatap Billy lalu memalingkan wajahnya, dia terlihat sangat gelisah hingga membuat Billy menjadi sangat tidak nyaman dengan sikap sang sekretarisnya itu.
"Bunga,"
"Ya, Pak."
"Apa sebenarnya yang sedang menganggu pikiran kamu saat ini?"
"Tidak ada. Emagnya kenapa, Pak?" Jawabnya sambil menggeleng dengan cepat.
"Lantas apa yang membuat kamu begitu gelisah?"
Tidak mungkin Bunga mengatakan yang sebenarnya, dia terlalu takut bila mimpinya tadi menjadi kenyataan. Apalagi saat ini mereka hanya berduaan saja didalam mobil. Dia tidak biasanya seperti ini, namun, pikirannya benar - benar sedang tidak
