*** Lucia terus memandang lekat kedua netra kelam milik Erlan. Beberapa detik adalah waktu yang mereka habiskan untuk saling berpandangan dalam diam. Mencoba memberanikan diri, Erlan membawa sebelah tangan menuju leher Lucia. Dia menahan tengkuk wanita itu, menekan sedikit agar Lucas semakin menengadahkan wajah. Erlan menunduk, lalu membuka bibir dan menyapu hangat permukaan bibir Lucia. Wanita itu reflek memejamkan kedua mata. Sentakan kecil dihasilkan oleh tubuhnya akibat rasa terkejut. Debaran yang dia rasakan di dadanya kian semakin kencang. Membiarkan Erlan melumat bibirnya, yang mampu dilakukan oleh Lucia hanyalah menikmati dan merasakan sensasinya. Kedua tangannya telah merambat di sela-sela rambut tebal Erlan. Jari-jari lentiknya meremas manja rambut pria itu. Menjauhkan ta