59. Pedih

1805 Kata

Dipta’s POV Istriku terluka dan calon anak kami sudah tiada. Betapa tidak becusnya diriku menjadi suami, membiarkan semua itu terjadi karena terlalu sibuk dengan pekerjaan. Andai tadi siang aku pulang seperti biasanya, maka hal seperti ini mungkin tidak akan terjadi. Tidak sampai di situ saja, sedari tadi Mama terus menangis karena menyalahkan diri. Beliau menganggap semua ini terjadi karena beliau mengajak Karin keluar. Andai tidak, maka Karin akan aman di rumah. Aku mengerti perasaan Mama, karena aku pun merasakan hal yang sama. Sebenarnya, tidak ada yang salah di antara kami berdua. Kesalahan tetap ada pada b*****t terkutuk yang sekarang masih dicari keberadaannya. Hanya saja, rasa bersalah itu datang begitu saja tanpa bisa dihentikan. Saat ini Karin masih tak sadarkan diri. Di

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN