Masa Lalu Sang Kompol (2)

1038 Kata

Abraham tentu saja senang dan bahagia melihat putrinya kembali. Perasaan marah dan kecewa atas pemberontakan Renata yang memaksakan diri untuk menikah dengan Kevin, seketika sirna apalagi melihat air mata kepedihan di wajah putri cantiknya itu. "Ayo masuk, Nak, dan istirahatlah!" kata Abraham menggandeng Renata dengan lembut. Abraham memilih untuk tidak bertanya dulu saat ini. Dia tahu ada sesuatu yang terjadi diantara Renata dan Kevin, namun dia memberikan waktu pada Renata untuk beristirahat malam ini. Terlebih, tubuhnya terlihat basah kuyup. Abraham segera berteriak memerintahkan para pelayan untuk menyiapkan air hangat. Para pelayan pun langsung kocar-kacir merasa terkejut dengan suara Abraham yang menggelegar memenuhi seluruh penjuru rumah. "Tidak perlu seperti itu, Papa, itu mala

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN