Zola tak henti-hentinya menangis. Sepanjang perjalanan di dalam taksi dia hanya sibuk mengusap air mata yang terus saja mengalir di pipinya. Melihat bagaimana mata Evan yang mebelalak berteriak padanya membuatnya takut. "Aku tidak bisa tinggal dengan orang yang seperti itu!" desahnya dengan terisak-isak. Sopir taksi yang sejak tadi memperhatikannya hanya bisa diam. Zola tidak kunjung menyebutkan alamat tujuannya dan dia tak berani bertanya dengan keadaan Zola yang tampaknya sedang dalam keadaan sedih itu. Maka jadilah, sejak tadi dia hanya mengemudi di sepanjang jalan tol ini dan terus berputar-putar. "Eh, maaf, Neng! Ini kita mau kemana ya?" tanya sopir itu akhirnya. Dia takutnya jika penumpang galau seperti ini malah nggak bayar. Zola mengusap air mata dan membersit ingus sebentar,