Zola menggenggam flashdisk itu di tangannya dengan erat, dia sudah memeriksanya tadi di laptopnya. Itu semua data tentang beberapa orang di jajaran direksi perusahaan Evan, yang melakukan kecurangan dan manipulasi saham. "Sekarang tinggal menemui Tama!" gumamnya bertekad. Ini sebagai taruhan, karena daripada pusing memikirkan cara mengirim uang itu, lebih baik bicara secara langsung. Maka siang ini dia mengirim email pada Tama dan meminta untuk bertemu di sebuah restoran. Tak lupa dia mengatakan agar Tama tidak memberitahu siapapun, termasuk Evan. Pukul 2 siang, Zola tiba di restoran itu. Dia menunggu dengan sabar sambil menikmati makan siang karena perutnya lapar sekali. Ketika dia sedang makan, tampak Tama muncul di depan sana. Lelaki itu celingukan, menebar pandangannya memeriksa