Perang Dingin.

1005 Kata

Zola tidak bermaksud untuk bertingkah di meja makan tadi, hanya saja dia tidak bisa menahan diri dengan sikap Evan. "Astagfirullah! Tolong ampuni aku, Ya Allah!" desahnya sembari mengusap wajah dan menghela nafas dalam-dalam. Zola lalu memikirkan tentang tes DNA yang sudah dilakukan oleh Evan. "Ya Allah, seandainya benar dia adalah anak Mas Evan, apa yang harus aku lakukan? Hatiku menolak untuk menerimanya!" gumamnya sendu. Zola pun bingung bagaimana harus bersikap sekarang ini, sementara nuraninya sebagai ibu tidak ingin melukai hati dan perasaan Nathan di usianya yang baru berumur 5 tahun itu. Zola kemudian beranjak, dia memang benar-benar belum melakukan salat Isya. Dia segera mengambil wudhu lalu shalat dan menumpahkan semua perasaannya di atas sajadah. Beberapa saat ketika dia s

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN