Zola menjalani beberapa terapi untuk memulihkan sendi dan otot-ototnya, dia berjuang keras untuk segera bisa berdiri meski dengan memakai kruk. "Pelan-pelan saja, ya bagus!" kata dokter yang membimbingnya. Zola menarik tubuhnya untuk bergerak, dengan berpegangan pada kruk dia sekuat tenaga menyeret kakinya dan mencoba melangkah. "Santai saja, jangan terburu-buru!" kata dokter itu lagi ketika Zola tampak tidak sabar memaksa kakinya. Zola tersenyum dengan nafas terengah-engah. "Aku ingin buru-buru melihat anak-anakku, Dokter!" ucapnya. Dokter itu pun turut tersenyum, "Iya, buru-buru adalah salah satu sifatnya syaithon, tidak baik!" ujarnya. Zola terkekeh pelan seraya mengangguk membenarkan. "Maafkan aku, kita lakukan lagi dengan pelan!" katanya dengan wajah tersipu. Dokter itu ter