Aydan Demam.

1042 Kata

Evan kembali pulang dengan sia-sia, tanpa bisa membawa pulang Zola dan kedua anaknya. Dan itu membuatnya semakin membenci Amira. "Aku tak habis pikir kenapa dia muncul sekarang dan entah dari mana?!" geram Evan ketika siang itu bertemu dengan Tama. Asisten sekaligus sahabatnya itu hanya diam seraya memijit pelipis dan menatap kosong ke arah lantai. Evan yang melihat itu pun bertambah kesal dibuatnya. "Apa kamu tidak mau membantuku?!" katanya dengan nada tinggi. Tama menoleh dengan tatapan datar, "Kamu pikir aku sedang apa?" tukasnya. "Melamun!" dengus Evan. Tama memutar bola matanya dengan jengah. Rumah tangganya dengan Jihan sangat baik dan berjalan normal tanpa adanya masalah yang berarti, justru dia dipusingkan dengan masalah rumah tangga sahabatnya itu. "Aku tengah menyelidiki d

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN