Malam hari Zola tengah memandangi kedua putra dan putrinya yang sudah tertidur di keranjang bayi mereka. "Maaf kalian harus terombang-ambing seperti ini, Nak," kata Zola dengan air mata mengalir di pipinya. Zola bahkan hampir tidak percaya jika ini terjadi lagi. Dia memang terlalu emosional dan terlalu cepat mengambil keputusan sepihak. "Mereka sudah tidur?" tanya Surendra ikut memandangi Ayna dan Aydan. Zola mengangguk. Surendra menghela nafas, "Kalau begitu Papa ingin bicara jika kamu tidak lelah," ucapnya. "Tentu saja tidak, Pah, ayo!" kata Zola kemudian menggandeng tangan Surendra dan berjalan keluar dari kamar anak-anak. Mereka duduk di ruang santai sembari memandangi kolam yang ada di belakang. "Apa yang akan kamu lakukan sekarang, Nak?" tanya Surendra dengan perlahan dia t