Malik dan teman-teman santri yang lain segera bergegas pergi dari gudang itu, karena mungkin sebentar lagi akan terjadi baku tembak antara pihak Mark dan anak buah Saleh. Dia sebenarnya mengkhawatirkan Alvan, tapi dia juga percaya jika pemuda satu itu bisa dipercaya karena kemampuan bela dirinya diatas yang lain. "Kamu seharusnya pergi, Nak? Mau apa malah ke sini?" ujar Mark mengerutkan kening melihat Alvan yang berdiri memasang kuda-kuda di sampingnya. Alvan meliriknya sejenak, "Kenapa? Aku tidak mau dikira anak bersarung yang pengecut oleh preman-preman itu!" jawabnya. Mark berdecih mendengarnya, lalu menggeleng jengah. "Terserah! Kami tidak akan melindungi mu kalau terkena serangan mereka!" katanya berlagak tak peduli. Alvan tampaknya tak terpengaruh dengan perkataan Mark, dia hany