Mencari Jejak Nathan.

1190 Kata

Evan terus memeluk Ayden dan Ayna kedua buah hati kembarnya dengan erat, ia berpikir akan menjadi tameng keduanya saat timah-timah panas berikutnya akan diledakkan dari pistol milik Ardika. Bajingan itu telah mengkhianati kesepakatan yang telah mereka buat, ia sudah membawa Nathan tapi ternyata juga tidak mau melepaskan mereka pergi begitu saja. Satu menit, dua menit, tiga bahkan lima menit kemudian, Evan tidak merasakan terjangan timah panas di punggungnya yang sengaja ia jadikan penghalang demi melindungi kedua anak kembar yang sedang ia peluk erat. Akhirnya ia memberanikan diri dan mengintip ke arah Ardika tadi berdiri. Tidak ada! Bajingan itu telah pergi bersama dengan semua anak buahnya. “Rupanya tembakan yang ia lepaskan tadi itu disengaja untuk membuatku diam di sini sementara

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN