Pengajian 7 Bulanan.

1109 Kata

Zola terisak sambil memeluk mukenanya. "Apa aku salah jika menerima mas Evan hanya demi anak kami, Pa?" ucapnya dengan suara tercekat menahan tangis, meski sia-sia dan akhirnya dia tetap menangis sesenggukan. Surendra diam dengan rahang mengeras, matanya berkaca-kaca. Dia pun bukan tidak merasakan bagaimana Evan menuduh putrinya dengan keji. Tapi terakhir kali menantunya itu menemuinya, dia tampak menyesal. Tapi ucap talak yang sudah terlanjur jatuh terhadap Zola, membuat mereka harus menunggu sampai anak yang ada di dalam kandungan Zola lahir. Dan Zola yang sudah terlanjur sakit hati, sudah sewajarnya dia memiliki keraguan untuk menerima Evan kembali. "Papa tahu, maka dari itu semuanya tergantung pada keputusanmu, Nak," ucap Surendra. Zola mengangguk sembari menghapus air matanya

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN