Perjalanan Kereta.

1068 Kata

Zola menangis sepanjang perjalanan. Lagi dan lagi. Dia merasa menjadi orang bodoh. Ponselnya berdering sejak tadi di dalam tasnya, tapi Zola tak peduli. Siapapun itu yang menelpon baginya saat ini dia tak ingin bicara apapun. Zola pun mematikan gawainya. Dan dia merasa bersalah pada Surendra. "Maafkan aku, Pa! Aku pergi dulu!" rintihnya sedih tak terkira. Taksi yang ditumpanginya tiba di stasiun. Zola segera menuju ke loket dan membeli tiket, yang kebetulan siang itu terbilang sepi. Sehingga dia sempat memesan makanan yang akan dia beli nantinya. "Ayo, Nak! Kita kuat!" ucap Zola mengusap perutnya. Dia membungkuk hendak mengangkat tasnya, namun terhenti ketika ada sesosok tangan mendahuluinya. Zola pun termangu kaget dan mengangkat wajahnya. "Mari saya bantu!" kata petugas kereta

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN