Part 17

2719 Kata

Ilker terbangun dengan disorientasi waktu. Sejenak ia menduga bahwa saat ini ia sedang berada dalam mimpi. Bagaimana bisa dia berada di kamar yang sudah bertahun-tahun ia tinggalkan? Tapi kemudian ia ingat bahwa semalam, tanpa paksaan dan dalam kondisi pikiran yang jernih, ia menawarkan diri untuk mengantarkan Ajeng dan Ilsya kembali ke kediaman kedua orangtuanya. Ilker mengerang. Kenapa ia melakukan tindakan impulsif seperti ini? Kenapa ia tidak memikirkan konsekuensi dari apa yang dia lakukan? Sekarang ia harus bagaimana? Ia berlari selama lima tahun terakhir ini. Dan alih-alih kembali untuk memohon maaf kepada kedua orangtuanya, ia malah memilih untuk bersembunyi. Lalu karena sebuah dorongan tak jelas, entah itu karena Ilsya atau Ajeng, ia kembali ke rumah kedua orangtuanya.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN