Ketika mendengar kata "Pernikahan" Billy menjadi bersemangat. "Ma, bisa nggak tanggal pernikahannya dimajuin jadi bulan depan?" tanya Billy penuh harap. "Terlalu lama kalau nunggu 3 bulan." "Kamu tuh buru-buru banget sih, Bill. Sabar dong. Pernikahan itu harus dipersiapan bener-bener. Nggak bisa asal nikah. Apalagi, kamu anak laki-laki satu-satunya di keluarga kita. Harus bikin pesta yang meriah dong." "Kan bisa nikah agama dulu, Ma. Baru resepsinya nyusul, yang penting udah sah dulu. Aku nggak bisa nunggu lama-lama, Ma. Takut nanti ..." Melihat gelagat aneh putranya, Amara segera mengerti. "Jangan macam-macam kamu ya, Bill? Awas kamu kalau berani DP duluan." Nindy yang mendengar itu, wajahnya seketika berubah menjadi semerah tomat, sementara ketiga wanita lainnya tampak tersenyum diam

