Nindy ingin mendorong Billy, tapi entah kenapa dia merasa tubuhnya mendadak tidak bertenaga. Jadi, dia hanya diam. "Sudah cukup bicaranya?" tanya Billy usai menjauhkan diri setelah melepas pagutannya. "Kalau belum selesai, silahkan lanjutkan, tapi jangan salahkan aku kalau aku menciummu lagi." Nindy langsung merapatkan kedua bibirnya karena takut dengan ancaman Billy. "Masih mau memotong ucapanku?" Nindy menggeleng dengan mulut terkatup. Dia tidak lagi berani membuka mulutnya untuk memprotes pria itu. "Kalau begitu, sekarang dengerkan aku." Billy menunduk, kemudian menatap Nindy dengan dalam. "Aku minta maaf mengenai taruhan itu, aku memang salah karena nggak jujur sama kamu dari awal. Seharusnya, aku memberitahu kamu soal taruhan itu secepatnya." Ucapan Billy terjeda sejenak, dan s