Nindy yang sedang disudutkan oleh Billy merasa sedikit tertekan ketika tatapannya bertabrakan dengan netra coklak milik Billy. "Nggak ada gunanya membahas yang lalu, Bill. Toh, semuanya sudah berlalu, udah nggak penting lagi untuk dibahas." "Itu menurut kamu, tapi tidak denganku. Ini sangat penting bagiku." Nindy menelan ludahnya dengan kasar saat ditatap tajam oleh Billy. "Bil, sebenarnya apa tujuan kamu membahas masa lalu?" Nindy menatap Billy dengan heran. "Apa yang akan kamu dapat dengan mengorek masa lalu?" "Aku cuma mau tau, apa alasan kamu mencampakkan aku waktu itu." "Kamu belum sadar juga kesalahan kamu?" "Bagaimana aku bisa tahu, kalau kamu aja nggak pernah kasih tahu aku. Kamu pergi gitu aja tanpa memberikan penjelasan apa pun." Bulu mata Nindy bergerak dengan cepat ketika