"Ka-kalian ... Kenapa bisa bersama?" tanya Shela dengan wajah terkejut. Lebih terkejut lagi ketika pandangannya mengarah ke bawah, ke arah tangan Billy dan Nindy yang saling bertautan. "Siapa, Shel?" Tiba-tiba saja terdengar suara lantang dari dalam yang Nindy yakini adalah suara kakak Billy, Sania. "Billy dan temannya, Kak," jawab Shela dengan lantang juga agar suaranya terdengar sampai ke dalam. "Minggir. Kamu menghalangi jalan." Secara spontan, Shela menggeser tubuhnya ke dinding. Ketika Billy akan melangkah masuk, Shela segera mencekal sikunya dan pemandangan itu dilihat oleh Nindy. "Aku mau bicara sama kamu," ujar Shela, mengabaikan tatapan tidak suka dari Nindy. "Bicara aja di sini," kata Billy sambil mengeratkan tautan tangan dengan sang kekasih. "Aku mau bicara berdua aja