Bab 28 Ciuman Tidak Disengaja

1002 Kata

"Saya bukan hantu, kamu nggak perlu terkejut seperti itu," ucap Billy dengan datar. "Bapak ngagetin saya, bagaimana saya nggak terkejut? Seharusnya, Bapak mengetuk pintu dulu, jadi saya tahu." "Ini kamar saya, kenapa juga saya harus mengetuk pintu." Benar juga. Ini adalah kamarnya, kenapa dia bisa lupa itu? Nindy menghela napas halus dengan wajah frustrasi. Setiap kali berdekatan dengan Billy, entah mengapa dia selalu saja tidak bisa berpikir dengan benar. Selalu saja kehilangan fokusnya. "Lagi pula, ini salah kamu." Billy memasukkan kedua tangannya di sakunya, lalu berkata dengan santai, "Siapa suruh bengong di kamar saya." "Saya nggak bengong, Pak. Saya cuma lagi nyari kamar mandinya." Usai mendengar itu, Billy maju dua langkah, kemudian membungkuk ke arah Nindy, memegang kedua ba

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN