"Maaf." Hanya itu kata yang keluar dari mulut Billy. Wajah tampak tertunduk dengan ekspresi bersalah. "Maaf kamu aku terima, tapi mulai sekarang tolong jaga jarak sama aku. Jangan sampai calon istri kamu salah paham. Aku gak mau dicap sebagai perusak hubungan orang lain." Setelah mengatakan itu, Nindy berniat untuk membuka pintu mobil. Namun, ditahan oleh Billy. "Aku belum selesai bicara." "Apa lagi yang mau kami bicarain?" tanya Nindy tidak sabar. "Aku punya alasan kenapa aku kasih tahu Shela soal malam itu." "Alasan apa?" Billy tiba-tiba bungkam. Dia menatap Nindy dengan perasaan ragu selama beberap saat, kemudian berkata, "Aku belum bisa kasih tahu kamu alasannya." Nindy melepaskan cekalan tangan Billy dengan raut wajah kecewa. "Kalau begitu, kamu nggak perlu ngejelasin apa-apa