82- Ingin Menangis

1423 Kata

Nino menatap halaman depan kosnya itu dengan nanar. Saat ini ia tengah berada di teras kos miliknya dan Argan itu, sedangkan Argan ada di kamar mereka. Nino sengaja menyendiri dengan merenung di depan teras kosnya itu, mencoba merenungi semua yang terjadi padanya hari ini. Kini Nino mendongakkan kepalanya. Pemuda itu menatap langit malam nan hitam itu, namun sayangnya di langit yang ia pandangi itu tak ada bintang- bintang yang bertaburan. Semuanya gelap, dan entah mengapa langit bahkan seperti tengah menggambarkan isi hatinya itu sekarang. Gelap. Nino mengingat kembali apa yang dikatakan oleh Rani tadi siang. Tentang Rani yang mengatakan bahwa ia kehilangan orang yang baik yang paling setia di sisinya. Tentang Arina, yang namanya masih Rani sembunyikan itu. Pemuda itu menghela napas

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN